Risalah dari DR. Muhammad Badi’, Mursyid Am Ikhwanul Muslimin, 23-04-2010
Penerjemah:
Abu ANaS
________
Dengan nama Allah, shalawat dan salam atas Rasulullah saw, beserta para pengikutnya hingga hari kiamat ..
Tirani pasti runtuh
Para pelaku kebatilan pasti akan senantiasa berusaha mengubah dan membalikkan fakta-fakta, mengubah penindas (zhalim) menjadi yang tertindas (Mazhlum), pelaku kejahatan menjadi korban, korban menjadi pelaku kejahatan, para juru dakwah kepada kebaikan dianggap keluar dari hukum dan melawan undang-undang, sehingga para pembawa dan pelaku kebaikan tempat kembalinya adalah penangkapan dan penjara, bahkan sebagian mereka mendapat serangan dan dibasmi! Apakah, usaha melakukan reformasi (perbaikan) dan menuntut kebebasan merupakan tindak kejahatan di dunia Islam saat ini? Sementara itu, apakah membuat surat untuk mengemis-ngemis dan spanduk dukungan sebagai bagian dari perjuangan dan kepahlawan?!
Inilah berbagai tanda buruknya zaman kita saat ini yang tersebar didalamnya tirani, terutama di hadapan slogan rabbani yang diangkat tinggi oleh para tokoh kita:
إِنْ أُرِيدُ إِلَّا الْأِصْلاحَ مَا اسْتَطَعْتُ وَمَا تَوْفِيقِي إِلَّا بِاللَّهِ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ
“Aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama aku masih berkesanggupan. dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. hanya kepada Allah aku bertawakkal dan hanya kepada-Nya-lah aku kembali”. (Hud:88)
Penjara-penjara ini telah merusak dunia kita, khususnya generasi terbaik kita. Namun, para tahanan yang berasal dari para mujahidin dan Mujahidat Palestina meringkuk di dalam penjara despotisme Zionis; tidak memberikan pengaruh apa-apa kecuali sebagai harapan masa depan yang lebih cerah insya Allah; untuk menghancurkan kezhaliman tirani:
كَذَلِكَ يَضْرِبُ اللَّهُ الْحَقَّ وَالْبَاطِلَ فَأَمَّا الزَّبَدُ فَيَذْهَبُ جُفَاءً وَأَمَّا مَا يَنْفَعُ النَّاسَ فَيَمْكُثُ فِي الْأَرْضِ كَذَلِكَ يَضْرِبُ اللَّهُ الْأَمْثَالَ
“Demikianlah Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan yang bathil. Adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya; Adapun yang memberi manfaat kepada manusia, Maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan”. (Ar-Ra’ad:17)
Tindakan tirani ini, sekalipun panjang masanya namun tetap akan sirna, sementara itu para pelaku kejahatan akan berada dihadapan Tuhan untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka:
يَوْمَ تُبَدَّلُ الْأَرْضُ غَيْرَ الْأَرْضِ وَالسَّمَاوَاتُ وَبَرَزُوا لِلَّهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ* وَتَرَى الْمُجْرِمِينَ يَوْمَئِذٍ مُقَرَّنِينَ فِي الْأَصْفَادِ* سَرَابِيلُهُمْ مِنْ قَطِرَانٍ وَتَغْشَى وُجُوهَهُمُ النَّارُ* لِيَجْزِيَ اللَّهُ كُلَّ نَفْسٍ مَا كَسَبَتْ إِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ
“(yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan meraka semuanya (di padang Mahsyar) berkumpul menghadap ke hadirat Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa. Dan kamu akan melihat orang-orang yang berdosa pada hari itu diikat bersama-sama dengan belenggu. Pakaian mereka adalah dari pelangkin (ter) dan muka mereka ditutup oleh api neraka, agar Allah memberi pembalasan kepada tiap-tiap orang terhadap apa yang ia usahakan. Sesungguhnya Allah Maha cepat hisab-Nya”. (Ibrahim:48-51)
Apa yang dikatakan oleh komandan tirani saat Fir’aun berkata:
مَا أُرِيكُمْ إِلَّا مَا أَرَى وَمَا أَهْدِيكُمْ إِلَّا سَبِيلَ الرَّشَادِ
“Aku tidak mengemukakan kepadamu, melainkan apa yang aku pandang baik; dan aku tiada menunjukkan kepadamu selain jalan yang benar”. (Ghafir:29)
Pada saat menolak orang-orang beriman:
قَالَ آمَنْتُمْ لَهُ قَبْلَ أَنْ آذَنَ لَكُمْ إِنَّهُ لَكَبِيرُكُمُ الَّذِي عَلَّمَكُمُ السِّحْرَ فَلَأُقَطِّعَنَّ أَيْدِيَكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ مِنْ خِلافٍ وَلَأُصَلِّبَنَّكُمْ فِي جُذُوعِ النَّخْلِ وَلَتَعْلَمُنَّ أَيُّنَا أَشَدُّ عَذَابًا وَأَبْقَى
“Berkata Fir’aun: “Apakah kamu telah beriman kepadanya (Musa) sebelum aku memberi izin kepadamu sekalian. Sesungguhnya ia adalah pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu sekalian. Maka Sesungguhnya aku akan memotong tangan dan kaki kamu sekalian dengan bersilang secara bertimbal balik, dan Sesungguhnya aku akan menyalib kamu sekalian pada pangkal pohon kurma dan Sesungguhnya kamu akan mengetahui siapa di antara kita yang lebih pedih dan lebih kekal siksanya”. (Toha:71)
Bukankah akhir dari hidupnya:
فَأَغْرَقْنَاهُ وَمَنْ مَعَهُ جَمِيعًا
“Maka Kami tenggelamkan dia dan orang-orang yang bersamanya semuanya”. (Al-Isra:103)
Sunnatullah dalam penciptaan
Ini adalah Sunnatullah yang tidak akan pernah berubah dan berganti…. Sunnah yang akan terus berlangsung hingga hari pembalasan (kiamat) sebagai janji yang benar dari Allah SWT; untuk para duat, orang-orang yang merdeka dan yang terhormat, karena mereka berjuang menghadapi berbagai hambatan dan rintangan, dan melintasi berbagai kesulitan; dengan iman yang mendalam, pemahaman yang jelas, dan keyakinan yang murni, sehingga mampu mengendalikan hati , pikiran dan tindakan mereka. Allah SWT berfirman:
ولقَدْ سَبَقَتْ كَلِمَتُنَا لِعِبَادِنَا الْمُرْسَلِينَ* إِنَّهُمْ لَهُمُ الْمَنصُورُونَ* وَإِنَّ جُندَنَا لَهُمُ الْغَالِبُونَ* فَتَوَلَّ عَنْهُمْ حَتَّى حِينٍ* وَأَبْصِرْهُمْ فَسَوْفَ يُبْصِرُونَ* أَفَبِعَذَابِنَا يَسْتَعْجِلُونَ* فَإِذَا نَزَلَ بِسَاحَتِهِمْ فَسَاء صَبَاحُ الْمُنذَرِينَ
“Dan Sesungguhnya telah tetap janji Kami kepada hamba-hamba Kami yang menjadi rasul, (yaitu) Sesungguhnya mereka Itulah yang pasti mendapat pertolongan. Dan Sesungguhnya tentara Kami Itulah yang pasti menang, Maka berpalinglah kamu (Muhammad) dari mereka sampai suatu ketika. Dan lihatlah mereka, Maka kelak mereka akan melihat (azab itu). Maka Apakah mereka meminta supaya siksa Kami disegerakan? Maka apabila siksaan itu turun dihalaman mereka, Maka Amat buruklah pagi hari yang dialami oleh orang-orang yang diperingatkan itu”. (As-Saaffat: 171-177)
Ini merupakan sunnatullah secara umum, dan akan terus berlangsung di berbagai pernjuru dunia dan sepanjang masa; jika para prajurit begitu tulus, para reformis memiliki totalitas yang tinggi; niscaya akan mampu menang dan mendapat dukungan, sekalipun kesulitan dan hambatan menghadang, untuk melihat apakah tetap berdiri tegak di depan janji Allah untuk melakukan itu semua?! Apakah ada yang mampu menghentikan Sunnatullah?! Kadang janji ini ditunda namun ia tidak akan pernah berubah, kadang Allah mengabaikan orang-orang zhalim namun selamanya ia tidak akan mampu berkelit dari hisab dan azab Allah, semua itu merupakan ketentuan Allah, bukan karena keinginan manusia atau apa yang digambarkan oleh manusia, Karena itu segala perkara yang datangnya dari Allah pasti akan datang lebih sempurna, lebih baik, lebih lengkap, lebih kekal, lebih komprehensif, lebih bijaksana dan lebih akurat, dan apa yang dikehendaki oleh Allah pasti terjadi dan yang pasti menang.
وَاللَّهُ غَالِبٌ عَلَى أَمْرِهِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَعْلَمُونَ
“Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya”. (Yusuf: 21).
Adapun seruan kami kepada semua orang yang berusaha dan berjuang melakukan perbaikan untuk senantiasa ikhlas karena Allah dan mengarahkan tujuan karena-Nya, terus bekerja keras untuk menyelamatkan bangsa dari masa depan yang tidak dikenal dan senantiasa mendorong tindakan tirani dan kerusakan kepadanya.
Dan tidak ada yang mengetahui tentara Allah melainkan Dia
Apa yang ada dan terjadi di alam semesta ini adalah karena kehendak Allah, dan Allah kadang memberikan dan menyiapkan sesuatu kepada manusia ayat-ayat-Nya yang tidak diketahui oleh siapapun kecuali Allah sendiri; dan untuk sekedar mengetahui kehendak dan kekuatan-Nya.
ذَلِكَ يُخَوِّفُ اللَّهُ بِهِ عِبَادَهُ
“Demikianlah Allah mempertakuti hamba-hamba-Nya dengan azab itu”. (Az-Zumar:16)
Boleh jadi manusia akan kembali kepadanya, pada lingkup yang lebih luas, pengaruh yang lebih lama, namun luapan lahar gunung Islandia yang menghalangi lalu lintas udara di sebagian besar wilayah Eropa, meskipun lalu lintas lebih dari seminggu setelah itu terhenti, karena abu atau debu vulkanik meningkat, yang mengaburkan penglihatan dan mengancam kerja navigasi, asapnya mengandung partikel sebagian besar dari silikon, dan semua mencair di gunung berapi dan berubah menjadi asap yang dapat merusak mesin pesawat, struktur dan semua perangkat elektronik yang paling kecil sekalipun, sebagaimana juga membuat paru-paru mengalami cedera serius dari semua organisme yang hidup.
Bukankah ini merupakan tanda kepada seluruh penduduk negeri atau bumi ini untuk kembali kepada Allah pemilik kemuliaan? Allah SWT berfirman:
وَمَا نُرِيهِمْ مِنْ آيَةٍ إِلَّا هِيَ أَكْبَرُ مِنْ أُخْتِهَا
“Dan tidaklah Kami perlihatkan kepada mereka sesuatu mukjizat kecuali mukjizat itu lebih besar dari mukjizat-mukjizat yang sebelumnya”. (Az-Zukhruf:48)
Apakah ini merupakan pertanda kembali untuk melakukan penghadangan terhadap kerusakan dan tindak kerusakan, kezhaliman dan pelaku kezhaliman?! Allah SWT berfirman:
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُون
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (Ar-Ruum:41)
Nabi saw telah memerintahkan kepada kita, ketika melihat tanda-tanda kekuasaan Allah dalam gerhana Matahari atau bulan; untuk kembali dan bersimpuh kepada Allah dalam shalat dan doa dan membentengi diri untuk persiapan menghadapi hari akhir, sehingga menjadi teladan bagi seluruh manusia:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ إِنَّ زَلْزَلَةَ السَّاعَةِ شَيْءٌ عَظِيمٌ* يَوْمَ تَرَوْنَهَا تَذْهَلُ كُلُّ مُرْضِعَةٍ عَمَّا أَرْضَعَتْ وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى النَّاسَ سُكَارَى وَمَا هُمْ بِسُكَارَى وَلَكِنَّ عَذَابَ اللَّهِ شَدِيدٌ
“Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; Sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat). (ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu Lihat manusia dalam Keadaan mabuk, Padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat kerasnya”. (Al-Haji: 1 – 2),
Dan yang dimaksud kembali kepada Allah ini adalah kembali kepada fitrah yang bersih yang telah Allah ciptakan manusia atasnya, dan mengetahui kekuasaan-Nya yang maha Kuat melebihi kekuasaan hamba-hambanya, dengan senantiasa mematuhi perintah dan menjauhi larangan-Nya, dan bukan hanya takut akan murka dan hukuman- Nya.
Undang-undang darurat tidak akan bertahan lama
Semoga Allah meridhai pemimpin umat yang adil Umar bin Al-Khattab, saat beliau berkata:
نَحْنُ قَوْمٌ أَعَزَّنَا اللهُ بِالإِسْلاَمِ فَإِنِ ابْتَغَيْنَا الْعِزَّةَ فِي غَيْرِهِ أَذَلَّنَا اللهُ
“Kami adalah kaum yang Allah berikan kemuliaan Islam kepada kami, maka kami mencari kemuliaan kepada selain Allah maka hinalah kami”
Islam meminta kita untuk berbangga bukan merasa hina .. merasa kuat bukan merasa lemah .. Dan memiliki kebebasan bukan tirani; yang senantiasa menghiasi dan menjatuhkan semua jenis pembangunan politik, ekonomi dan sosial, pada saat kita menjalani hidup kita dengan Islam, dan pada saat kesetiaan hanyalah kepada Allah semata dan tidak untuk tirani, dan juga pada saat penghambaan diri hanya kepada Allah semata, bukan kepada pemegang kekuasaan.
Karena itulah kemuliaan bangsa kita tidak bisa diproduksi oleh undang-undang darurat, bukan atas dasar pengadilan luar biasa dan darurat militer, bukan pada polisi yang selalu membuat orang-orang merdeka merasa takut dan terteror, bukan dalam bentuk penjara yang senantiasa menekan orang-orang yang jujur, namun itu dibuat atas dasar keadilan, rumusan kebebasan, dan diproduksi oleh kesetaraan, sehingga hak suatu bangsa adalah menikmati kebenaran, keadilan, kesetaraan dan kebebasan sebelum dikenal adanya peradaban modern seperti dalam istilah-istilah ini.
Wahai kaum kami..
أَقِيْمُوا دَوْلَةَ الإِسْلاَمِ فِي نُفُوْسِكُمْ تَقُمْ عَلَى أَرْضِكُمْ
Dirikanlah negara Islam di hati kalian niscaya akan tegak daulah Islam di bumi kalian,
Bahwa awal dari perbaikan adalah perbaikan jiwa manusia menuju kesempurnaan peribadatan kepada Allah, dan perasaan adanya kontrol dalam setiap saat dan setiap tempat, serta adanya perasaan tanggung jawab,
كُلُّكُمْ رَاعٍ وَمَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، الْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ وَمَسْئُوْلَةٌ عَنْ رَعِيَّتِهَا وَكَذَلِكَ الْحَاكِمُ رَاعٍ وَمَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
“Kalian adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas yang dipimpinnya, wanita adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas yang dimpimpinnya, begitu pula seorang penguasa adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas yang dipimpinnya,”
Di dalam rumah saat berurusan dengan menyapih bayi yang baru lahir atau yang di atasnya harus dengan persetujuan bersama dan musyawarah,
فَإِنْ أَرَادَا فِصَالاً عَنْ تَرَاضٍ مِنْهُمَا وَتَشَاوُرٍ فَلا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا
“Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, Maka tidak ada dosa atas keduanya”. (Al-Baqarah: 233)
Dan di tingkat kenegaraan umat Islam diperintahkan untuk selalu bermusyawarah diantara mereka:
وَأَمْرُهُمْ شُورَى بَيْنَهُمْ
“Sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka”. (As-Syura: 38)
Dan perintah ilahi kepada Rasulullah dan semuanya setelah itu bertanggungjawab atasnya.
فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ
“Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. “ (Ali Imran: 159).
Kami menuntut kebebasan; sehingga bangsa kami dapat melakukan kemajuan dan kebangkitan yang riil untuk mengembalikan kemuliaannya yang agung, dan memiliki komunikasi secara bebas, sesuai dengna pandangan mereka dalam memilih pemimpin dna penguasa mereka, seperti yang kalian inginkan, kami ingin semua orang tahu bahwa mereka sama dalam mengemban berbagai beban tanggung jawab untuk melakukan perbaikan; tidak meremehkan urusan, usaha atau pendapat kalian; kalian pemilik kekuatan dan kekuasaan adalah yang Allah telah berikan kerajaan kepada siapa saja yang Dia kehendaki, dan mencabut/mencopot kerajaan dari siapa saja yang Dia kehendaki, kita tidak lain hanyalah sebagai penyebab tertutupnya potensi dan kelak kita akan mendapatkan ganjaran dari Allah:
وَنُرِيدُ أَنْ نَمُنَّ عَلَى الَّذِينَ اسْتُضْعِفُوا فِي الْأَرْضِ وَنَجْعَلَهُمْ أَئِمَّةً وَنَجْعَلَهُمُ الْوَارِثِينَ* وَنُمَكِّنَ لَهُمْ فِي الْأَرْضِ وَنُرِيَ فِرْعَوْنَ وَهَامَانَ وَجُنُودَهُمَا مِنْهُمْ مَا كَانُوا يَحْذَرُونَ
“Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi (Mesir) itu dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi), dan akan Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi dan akan Kami perlihatkan kepada Fir’aun dan Haman beserta tentaranya apa yang se- lalu mereka khawatirkan dari mereka itu”. (Al-Qashash:5-6)
Kami menuntut diakhirinya arogansi pemimpin dengan kekuasaannya, dalam menghukum suatu umat atas nama undang-undang darurat atau mencegah penghasutan atau mempertahankan keamanan nasional, semua itu merupakan tindak kejahatan yang secara mutlak merupakan fitnah atau penghasutan, sehingga yang dibesarkan di sebagian besar generasi Islam yang tidak mengetahui apa-apa kecuali batas-batas undang-undang darurat atas kebebasan umum atau litigasi, pemenjaraan dan penahanan, sebagai alternative dalam menghadapi tindak pengrusakan, narkoba, degradasi, terorisme dan pendudukan! .. Apakah bangsa dapat menyatu dan dapat hidup secara damai melalui undang-undang darurat malalui kondisi waktu tertentu? Jika keadaan darurat adalah aturan khusus, apa yang dimaksud dengan undang-undang darurat pada saat terjadi perang, epidemi darurat atau bencana, semoga Allah menjauhkan kita dari itu semua dan menyelamatkannya? Di manakah kekuatan rakyat yang terus-menerus menghadapi perluasan material, yang telah menjadi pedang menggantung di leher, terutama dihadapan janji-janji yang akhir-akhir ini ingin dibatalkan, yang menguap tidak memiliki kewibawaan apapun?!
Di negeri Mesir khususnya, kami menuntut dengan semua kekuatan nasional yang dengan suara bulat untuk meneriakkan penghapusan kerja dengannya, untuk mengangkat dan menghilangkan keadaan darurat sebelum akhir bulan April tahun ini, dan memberikan tanggapan atas rekomendasi dari semua dewan hak asasi manusia internasional dan domestik, yang melaporkan kasus untuk mereka; dengan pertimbangan untuk penghapusan dan berakhirnya syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh Konstitusi kelanjutan keadaan darurat, sebagaimana bertentangan dengan konvensi internasional tertentu, terhadap hak asasi manusia, dan terhadap undang-undang sipil kami yang dapat memenuhi semua yang kita butuhkan, tidak ada undang-undang darurat dan undang-undang terorisme .. Apakah dapat terwujud tuntutan-tuntutan ini?!
Wahai kaum kami ..
Undang-undang pembersihan etnis di Palestina merupakan tingkak kejahatan Zionis, yang tidak dapat dihentikan kecuali dengan adanya persatuan Islam Sunni dan Syiah, Arab dan non Arab, sekalipun berbeda warna kulit, bahasa dan kelompok, karena hak warga Palestina di setiap negeri mereka adalah hak yang suci dan mulia dalam semua risalah, adat dan hukum, dan merupakan hak asasi manusia di Timur atau Barat, sehingga kita dapat memperoleh hak-hak kita, namun jika tidak, maka tidak ada cara lain bagi warga Palestina atau Arab atau negara Islam kecuali melakukan perlawanan dengan segala cara yang disyariatkan, termasuk perlawanan bersenjata, karena itu merupakan obat mujarab terhadap pelaku tirani yang didukung atau ditoleransi oleh Barat dan internasional.
بَلْ نَقْذِفُ بِالْحَقِّ عَلَى الْبَاطِلِ فَيَدْمَغُهُ فَإِذَا هُوَ زَاهِقٌ وَلَكُمُ الْوَيْلُ مِمَّا تَصِفُونَ
“Sebenarya Kami melontarkan yang hak kepada yang batil lalu yang hak itu menghancurkannya, Maka dengan serta merta yang batil itu lenyap. dan kecelakaanlah bagimu disebabkan kamu mensifati (Allah dengan sifat-sifat yang tidak layak bagi-Nya).” (Al-Anbiya:18)
Penerjemah:
Abu ANaS
________
Dengan nama Allah, shalawat dan salam atas Rasulullah saw, beserta para pengikutnya hingga hari kiamat ..
Tirani pasti runtuh
Para pelaku kebatilan pasti akan senantiasa berusaha mengubah dan membalikkan fakta-fakta, mengubah penindas (zhalim) menjadi yang tertindas (Mazhlum), pelaku kejahatan menjadi korban, korban menjadi pelaku kejahatan, para juru dakwah kepada kebaikan dianggap keluar dari hukum dan melawan undang-undang, sehingga para pembawa dan pelaku kebaikan tempat kembalinya adalah penangkapan dan penjara, bahkan sebagian mereka mendapat serangan dan dibasmi! Apakah, usaha melakukan reformasi (perbaikan) dan menuntut kebebasan merupakan tindak kejahatan di dunia Islam saat ini? Sementara itu, apakah membuat surat untuk mengemis-ngemis dan spanduk dukungan sebagai bagian dari perjuangan dan kepahlawan?!
Inilah berbagai tanda buruknya zaman kita saat ini yang tersebar didalamnya tirani, terutama di hadapan slogan rabbani yang diangkat tinggi oleh para tokoh kita:
إِنْ أُرِيدُ إِلَّا الْأِصْلاحَ مَا اسْتَطَعْتُ وَمَا تَوْفِيقِي إِلَّا بِاللَّهِ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ
“Aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama aku masih berkesanggupan. dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. hanya kepada Allah aku bertawakkal dan hanya kepada-Nya-lah aku kembali”. (Hud:88)
Penjara-penjara ini telah merusak dunia kita, khususnya generasi terbaik kita. Namun, para tahanan yang berasal dari para mujahidin dan Mujahidat Palestina meringkuk di dalam penjara despotisme Zionis; tidak memberikan pengaruh apa-apa kecuali sebagai harapan masa depan yang lebih cerah insya Allah; untuk menghancurkan kezhaliman tirani:
كَذَلِكَ يَضْرِبُ اللَّهُ الْحَقَّ وَالْبَاطِلَ فَأَمَّا الزَّبَدُ فَيَذْهَبُ جُفَاءً وَأَمَّا مَا يَنْفَعُ النَّاسَ فَيَمْكُثُ فِي الْأَرْضِ كَذَلِكَ يَضْرِبُ اللَّهُ الْأَمْثَالَ
“Demikianlah Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan yang bathil. Adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya; Adapun yang memberi manfaat kepada manusia, Maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan”. (Ar-Ra’ad:17)
Tindakan tirani ini, sekalipun panjang masanya namun tetap akan sirna, sementara itu para pelaku kejahatan akan berada dihadapan Tuhan untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka:
يَوْمَ تُبَدَّلُ الْأَرْضُ غَيْرَ الْأَرْضِ وَالسَّمَاوَاتُ وَبَرَزُوا لِلَّهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ* وَتَرَى الْمُجْرِمِينَ يَوْمَئِذٍ مُقَرَّنِينَ فِي الْأَصْفَادِ* سَرَابِيلُهُمْ مِنْ قَطِرَانٍ وَتَغْشَى وُجُوهَهُمُ النَّارُ* لِيَجْزِيَ اللَّهُ كُلَّ نَفْسٍ مَا كَسَبَتْ إِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ
“(yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan meraka semuanya (di padang Mahsyar) berkumpul menghadap ke hadirat Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa. Dan kamu akan melihat orang-orang yang berdosa pada hari itu diikat bersama-sama dengan belenggu. Pakaian mereka adalah dari pelangkin (ter) dan muka mereka ditutup oleh api neraka, agar Allah memberi pembalasan kepada tiap-tiap orang terhadap apa yang ia usahakan. Sesungguhnya Allah Maha cepat hisab-Nya”. (Ibrahim:48-51)
Apa yang dikatakan oleh komandan tirani saat Fir’aun berkata:
مَا أُرِيكُمْ إِلَّا مَا أَرَى وَمَا أَهْدِيكُمْ إِلَّا سَبِيلَ الرَّشَادِ
“Aku tidak mengemukakan kepadamu, melainkan apa yang aku pandang baik; dan aku tiada menunjukkan kepadamu selain jalan yang benar”. (Ghafir:29)
Pada saat menolak orang-orang beriman:
قَالَ آمَنْتُمْ لَهُ قَبْلَ أَنْ آذَنَ لَكُمْ إِنَّهُ لَكَبِيرُكُمُ الَّذِي عَلَّمَكُمُ السِّحْرَ فَلَأُقَطِّعَنَّ أَيْدِيَكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ مِنْ خِلافٍ وَلَأُصَلِّبَنَّكُمْ فِي جُذُوعِ النَّخْلِ وَلَتَعْلَمُنَّ أَيُّنَا أَشَدُّ عَذَابًا وَأَبْقَى
“Berkata Fir’aun: “Apakah kamu telah beriman kepadanya (Musa) sebelum aku memberi izin kepadamu sekalian. Sesungguhnya ia adalah pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu sekalian. Maka Sesungguhnya aku akan memotong tangan dan kaki kamu sekalian dengan bersilang secara bertimbal balik, dan Sesungguhnya aku akan menyalib kamu sekalian pada pangkal pohon kurma dan Sesungguhnya kamu akan mengetahui siapa di antara kita yang lebih pedih dan lebih kekal siksanya”. (Toha:71)
Bukankah akhir dari hidupnya:
فَأَغْرَقْنَاهُ وَمَنْ مَعَهُ جَمِيعًا
“Maka Kami tenggelamkan dia dan orang-orang yang bersamanya semuanya”. (Al-Isra:103)
Sunnatullah dalam penciptaan
Ini adalah Sunnatullah yang tidak akan pernah berubah dan berganti…. Sunnah yang akan terus berlangsung hingga hari pembalasan (kiamat) sebagai janji yang benar dari Allah SWT; untuk para duat, orang-orang yang merdeka dan yang terhormat, karena mereka berjuang menghadapi berbagai hambatan dan rintangan, dan melintasi berbagai kesulitan; dengan iman yang mendalam, pemahaman yang jelas, dan keyakinan yang murni, sehingga mampu mengendalikan hati , pikiran dan tindakan mereka. Allah SWT berfirman:
ولقَدْ سَبَقَتْ كَلِمَتُنَا لِعِبَادِنَا الْمُرْسَلِينَ* إِنَّهُمْ لَهُمُ الْمَنصُورُونَ* وَإِنَّ جُندَنَا لَهُمُ الْغَالِبُونَ* فَتَوَلَّ عَنْهُمْ حَتَّى حِينٍ* وَأَبْصِرْهُمْ فَسَوْفَ يُبْصِرُونَ* أَفَبِعَذَابِنَا يَسْتَعْجِلُونَ* فَإِذَا نَزَلَ بِسَاحَتِهِمْ فَسَاء صَبَاحُ الْمُنذَرِينَ
“Dan Sesungguhnya telah tetap janji Kami kepada hamba-hamba Kami yang menjadi rasul, (yaitu) Sesungguhnya mereka Itulah yang pasti mendapat pertolongan. Dan Sesungguhnya tentara Kami Itulah yang pasti menang, Maka berpalinglah kamu (Muhammad) dari mereka sampai suatu ketika. Dan lihatlah mereka, Maka kelak mereka akan melihat (azab itu). Maka Apakah mereka meminta supaya siksa Kami disegerakan? Maka apabila siksaan itu turun dihalaman mereka, Maka Amat buruklah pagi hari yang dialami oleh orang-orang yang diperingatkan itu”. (As-Saaffat: 171-177)
Ini merupakan sunnatullah secara umum, dan akan terus berlangsung di berbagai pernjuru dunia dan sepanjang masa; jika para prajurit begitu tulus, para reformis memiliki totalitas yang tinggi; niscaya akan mampu menang dan mendapat dukungan, sekalipun kesulitan dan hambatan menghadang, untuk melihat apakah tetap berdiri tegak di depan janji Allah untuk melakukan itu semua?! Apakah ada yang mampu menghentikan Sunnatullah?! Kadang janji ini ditunda namun ia tidak akan pernah berubah, kadang Allah mengabaikan orang-orang zhalim namun selamanya ia tidak akan mampu berkelit dari hisab dan azab Allah, semua itu merupakan ketentuan Allah, bukan karena keinginan manusia atau apa yang digambarkan oleh manusia, Karena itu segala perkara yang datangnya dari Allah pasti akan datang lebih sempurna, lebih baik, lebih lengkap, lebih kekal, lebih komprehensif, lebih bijaksana dan lebih akurat, dan apa yang dikehendaki oleh Allah pasti terjadi dan yang pasti menang.
وَاللَّهُ غَالِبٌ عَلَى أَمْرِهِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَعْلَمُونَ
“Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya”. (Yusuf: 21).
Adapun seruan kami kepada semua orang yang berusaha dan berjuang melakukan perbaikan untuk senantiasa ikhlas karena Allah dan mengarahkan tujuan karena-Nya, terus bekerja keras untuk menyelamatkan bangsa dari masa depan yang tidak dikenal dan senantiasa mendorong tindakan tirani dan kerusakan kepadanya.
Dan tidak ada yang mengetahui tentara Allah melainkan Dia
Apa yang ada dan terjadi di alam semesta ini adalah karena kehendak Allah, dan Allah kadang memberikan dan menyiapkan sesuatu kepada manusia ayat-ayat-Nya yang tidak diketahui oleh siapapun kecuali Allah sendiri; dan untuk sekedar mengetahui kehendak dan kekuatan-Nya.
ذَلِكَ يُخَوِّفُ اللَّهُ بِهِ عِبَادَهُ
“Demikianlah Allah mempertakuti hamba-hamba-Nya dengan azab itu”. (Az-Zumar:16)
Boleh jadi manusia akan kembali kepadanya, pada lingkup yang lebih luas, pengaruh yang lebih lama, namun luapan lahar gunung Islandia yang menghalangi lalu lintas udara di sebagian besar wilayah Eropa, meskipun lalu lintas lebih dari seminggu setelah itu terhenti, karena abu atau debu vulkanik meningkat, yang mengaburkan penglihatan dan mengancam kerja navigasi, asapnya mengandung partikel sebagian besar dari silikon, dan semua mencair di gunung berapi dan berubah menjadi asap yang dapat merusak mesin pesawat, struktur dan semua perangkat elektronik yang paling kecil sekalipun, sebagaimana juga membuat paru-paru mengalami cedera serius dari semua organisme yang hidup.
Bukankah ini merupakan tanda kepada seluruh penduduk negeri atau bumi ini untuk kembali kepada Allah pemilik kemuliaan? Allah SWT berfirman:
وَمَا نُرِيهِمْ مِنْ آيَةٍ إِلَّا هِيَ أَكْبَرُ مِنْ أُخْتِهَا
“Dan tidaklah Kami perlihatkan kepada mereka sesuatu mukjizat kecuali mukjizat itu lebih besar dari mukjizat-mukjizat yang sebelumnya”. (Az-Zukhruf:48)
Apakah ini merupakan pertanda kembali untuk melakukan penghadangan terhadap kerusakan dan tindak kerusakan, kezhaliman dan pelaku kezhaliman?! Allah SWT berfirman:
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُون
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (Ar-Ruum:41)
Nabi saw telah memerintahkan kepada kita, ketika melihat tanda-tanda kekuasaan Allah dalam gerhana Matahari atau bulan; untuk kembali dan bersimpuh kepada Allah dalam shalat dan doa dan membentengi diri untuk persiapan menghadapi hari akhir, sehingga menjadi teladan bagi seluruh manusia:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ إِنَّ زَلْزَلَةَ السَّاعَةِ شَيْءٌ عَظِيمٌ* يَوْمَ تَرَوْنَهَا تَذْهَلُ كُلُّ مُرْضِعَةٍ عَمَّا أَرْضَعَتْ وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى النَّاسَ سُكَارَى وَمَا هُمْ بِسُكَارَى وَلَكِنَّ عَذَابَ اللَّهِ شَدِيدٌ
“Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; Sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat). (ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu Lihat manusia dalam Keadaan mabuk, Padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat kerasnya”. (Al-Haji: 1 – 2),
Dan yang dimaksud kembali kepada Allah ini adalah kembali kepada fitrah yang bersih yang telah Allah ciptakan manusia atasnya, dan mengetahui kekuasaan-Nya yang maha Kuat melebihi kekuasaan hamba-hambanya, dengan senantiasa mematuhi perintah dan menjauhi larangan-Nya, dan bukan hanya takut akan murka dan hukuman- Nya.
Undang-undang darurat tidak akan bertahan lama
Semoga Allah meridhai pemimpin umat yang adil Umar bin Al-Khattab, saat beliau berkata:
نَحْنُ قَوْمٌ أَعَزَّنَا اللهُ بِالإِسْلاَمِ فَإِنِ ابْتَغَيْنَا الْعِزَّةَ فِي غَيْرِهِ أَذَلَّنَا اللهُ
“Kami adalah kaum yang Allah berikan kemuliaan Islam kepada kami, maka kami mencari kemuliaan kepada selain Allah maka hinalah kami”
Islam meminta kita untuk berbangga bukan merasa hina .. merasa kuat bukan merasa lemah .. Dan memiliki kebebasan bukan tirani; yang senantiasa menghiasi dan menjatuhkan semua jenis pembangunan politik, ekonomi dan sosial, pada saat kita menjalani hidup kita dengan Islam, dan pada saat kesetiaan hanyalah kepada Allah semata dan tidak untuk tirani, dan juga pada saat penghambaan diri hanya kepada Allah semata, bukan kepada pemegang kekuasaan.
Karena itulah kemuliaan bangsa kita tidak bisa diproduksi oleh undang-undang darurat, bukan atas dasar pengadilan luar biasa dan darurat militer, bukan pada polisi yang selalu membuat orang-orang merdeka merasa takut dan terteror, bukan dalam bentuk penjara yang senantiasa menekan orang-orang yang jujur, namun itu dibuat atas dasar keadilan, rumusan kebebasan, dan diproduksi oleh kesetaraan, sehingga hak suatu bangsa adalah menikmati kebenaran, keadilan, kesetaraan dan kebebasan sebelum dikenal adanya peradaban modern seperti dalam istilah-istilah ini.
Wahai kaum kami..
أَقِيْمُوا دَوْلَةَ الإِسْلاَمِ فِي نُفُوْسِكُمْ تَقُمْ عَلَى أَرْضِكُمْ
Dirikanlah negara Islam di hati kalian niscaya akan tegak daulah Islam di bumi kalian,
Bahwa awal dari perbaikan adalah perbaikan jiwa manusia menuju kesempurnaan peribadatan kepada Allah, dan perasaan adanya kontrol dalam setiap saat dan setiap tempat, serta adanya perasaan tanggung jawab,
كُلُّكُمْ رَاعٍ وَمَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، الْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ وَمَسْئُوْلَةٌ عَنْ رَعِيَّتِهَا وَكَذَلِكَ الْحَاكِمُ رَاعٍ وَمَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
“Kalian adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas yang dipimpinnya, wanita adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas yang dimpimpinnya, begitu pula seorang penguasa adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas yang dipimpinnya,”
Di dalam rumah saat berurusan dengan menyapih bayi yang baru lahir atau yang di atasnya harus dengan persetujuan bersama dan musyawarah,
فَإِنْ أَرَادَا فِصَالاً عَنْ تَرَاضٍ مِنْهُمَا وَتَشَاوُرٍ فَلا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا
“Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, Maka tidak ada dosa atas keduanya”. (Al-Baqarah: 233)
Dan di tingkat kenegaraan umat Islam diperintahkan untuk selalu bermusyawarah diantara mereka:
وَأَمْرُهُمْ شُورَى بَيْنَهُمْ
“Sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka”. (As-Syura: 38)
Dan perintah ilahi kepada Rasulullah dan semuanya setelah itu bertanggungjawab atasnya.
فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ
“Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. “ (Ali Imran: 159).
Kami menuntut kebebasan; sehingga bangsa kami dapat melakukan kemajuan dan kebangkitan yang riil untuk mengembalikan kemuliaannya yang agung, dan memiliki komunikasi secara bebas, sesuai dengna pandangan mereka dalam memilih pemimpin dna penguasa mereka, seperti yang kalian inginkan, kami ingin semua orang tahu bahwa mereka sama dalam mengemban berbagai beban tanggung jawab untuk melakukan perbaikan; tidak meremehkan urusan, usaha atau pendapat kalian; kalian pemilik kekuatan dan kekuasaan adalah yang Allah telah berikan kerajaan kepada siapa saja yang Dia kehendaki, dan mencabut/mencopot kerajaan dari siapa saja yang Dia kehendaki, kita tidak lain hanyalah sebagai penyebab tertutupnya potensi dan kelak kita akan mendapatkan ganjaran dari Allah:
وَنُرِيدُ أَنْ نَمُنَّ عَلَى الَّذِينَ اسْتُضْعِفُوا فِي الْأَرْضِ وَنَجْعَلَهُمْ أَئِمَّةً وَنَجْعَلَهُمُ الْوَارِثِينَ* وَنُمَكِّنَ لَهُمْ فِي الْأَرْضِ وَنُرِيَ فِرْعَوْنَ وَهَامَانَ وَجُنُودَهُمَا مِنْهُمْ مَا كَانُوا يَحْذَرُونَ
“Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi (Mesir) itu dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi), dan akan Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi dan akan Kami perlihatkan kepada Fir’aun dan Haman beserta tentaranya apa yang se- lalu mereka khawatirkan dari mereka itu”. (Al-Qashash:5-6)
Kami menuntut diakhirinya arogansi pemimpin dengan kekuasaannya, dalam menghukum suatu umat atas nama undang-undang darurat atau mencegah penghasutan atau mempertahankan keamanan nasional, semua itu merupakan tindak kejahatan yang secara mutlak merupakan fitnah atau penghasutan, sehingga yang dibesarkan di sebagian besar generasi Islam yang tidak mengetahui apa-apa kecuali batas-batas undang-undang darurat atas kebebasan umum atau litigasi, pemenjaraan dan penahanan, sebagai alternative dalam menghadapi tindak pengrusakan, narkoba, degradasi, terorisme dan pendudukan! .. Apakah bangsa dapat menyatu dan dapat hidup secara damai melalui undang-undang darurat malalui kondisi waktu tertentu? Jika keadaan darurat adalah aturan khusus, apa yang dimaksud dengan undang-undang darurat pada saat terjadi perang, epidemi darurat atau bencana, semoga Allah menjauhkan kita dari itu semua dan menyelamatkannya? Di manakah kekuatan rakyat yang terus-menerus menghadapi perluasan material, yang telah menjadi pedang menggantung di leher, terutama dihadapan janji-janji yang akhir-akhir ini ingin dibatalkan, yang menguap tidak memiliki kewibawaan apapun?!
Di negeri Mesir khususnya, kami menuntut dengan semua kekuatan nasional yang dengan suara bulat untuk meneriakkan penghapusan kerja dengannya, untuk mengangkat dan menghilangkan keadaan darurat sebelum akhir bulan April tahun ini, dan memberikan tanggapan atas rekomendasi dari semua dewan hak asasi manusia internasional dan domestik, yang melaporkan kasus untuk mereka; dengan pertimbangan untuk penghapusan dan berakhirnya syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh Konstitusi kelanjutan keadaan darurat, sebagaimana bertentangan dengan konvensi internasional tertentu, terhadap hak asasi manusia, dan terhadap undang-undang sipil kami yang dapat memenuhi semua yang kita butuhkan, tidak ada undang-undang darurat dan undang-undang terorisme .. Apakah dapat terwujud tuntutan-tuntutan ini?!
Wahai kaum kami ..
Undang-undang pembersihan etnis di Palestina merupakan tingkak kejahatan Zionis, yang tidak dapat dihentikan kecuali dengan adanya persatuan Islam Sunni dan Syiah, Arab dan non Arab, sekalipun berbeda warna kulit, bahasa dan kelompok, karena hak warga Palestina di setiap negeri mereka adalah hak yang suci dan mulia dalam semua risalah, adat dan hukum, dan merupakan hak asasi manusia di Timur atau Barat, sehingga kita dapat memperoleh hak-hak kita, namun jika tidak, maka tidak ada cara lain bagi warga Palestina atau Arab atau negara Islam kecuali melakukan perlawanan dengan segala cara yang disyariatkan, termasuk perlawanan bersenjata, karena itu merupakan obat mujarab terhadap pelaku tirani yang didukung atau ditoleransi oleh Barat dan internasional.
بَلْ نَقْذِفُ بِالْحَقِّ عَلَى الْبَاطِلِ فَيَدْمَغُهُ فَإِذَا هُوَ زَاهِقٌ وَلَكُمُ الْوَيْلُ مِمَّا تَصِفُونَ
“Sebenarya Kami melontarkan yang hak kepada yang batil lalu yang hak itu menghancurkannya, Maka dengan serta merta yang batil itu lenyap. dan kecelakaanlah bagimu disebabkan kamu mensifati (Allah dengan sifat-sifat yang tidak layak bagi-Nya).” (Al-Anbiya:18)
Komentar
Posting Komentar