Ibarat kita menebar segenggam benih padi, ada yg tumbuh dg baik, ada yg kerdil, ada pula yg mati (gabug). Apalagi kalau benih yg kita tebar sekarung....!! Akan lebih banyak lagi benig yg gagal, banyak lagi benih yg kerdil. Saudaraku, sahabatku, itulah ibarat amalan kita secara pribadi, maupun institusi. Ihsanul Fikri bukan pencetak orang-orang suci, apalagi nabi. Ihsanul Fikri ibarat sebuah persemaian, yang setelah benih tumbuh, maka ia harus dicabut, dipindah ke alam yang sebenarnya. Dari sekian banyak alumni yg dihasilkan persemaian ini, mungkin ada beberapa yg berguguran, atau kerdil kalau tidak malah mati (na'udzubillahhi min dzaalik). Tapi, sebenarnya, yang tumbuh subur, jauuuh lebih banyak. Mereka akan membawa perubahan dunia, memenangkan ummat dan memuliakan agama-NYa. dan semuanya, berawal dari sebuah persemaian yang kita rawat, kita sirami dan kita jaga setiap hari. Jangan sampai, ketika ada benih2 yang gagal tumbuh, atau mati terserang hama, menjadikan kita patah semangat
"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain"